Taukah Bunda, Inilah Penyebab Anak Mudah Sakit


Sumber foto : Shutterstock.com

Sakit demam bapil ( batuk, pilek), diare dan lain sebagainya adalah hal yg biasa dialami oleh anak-anak.  Baik level ringan, sedang, ataupun berat.

Sebenarnya anak menderita beberapa penyakit seperti itu bisa jadi dikategori agak wajar, bisa jadi juga kurang wajar. Salah satu cara untuk mengetahuinya adalah dari indikasinya tergantung pada durasinya. Misal:

Kalau dalam setahun ia sakit sekitar 4-8 kali, mungkin masih agak wajar. Namun kalau sudah lebih dari 8 kali dalam setahun, bisa jadi tidak wajar.

Kalau durasi sakitnya tidak terlalu panjang, biasanya hanya 2-3 hari, atau maksimal 7 hari, itu masih agak wajar. Namun kalau sudah lebih dari 7 hari, bisa jadi itu kurang wajar.

Apabila waktu akhir sembuhnya dengan sakit barunya sekitar 2 bulan lebih, itu mungkin agak wajar. Namun kalau dalam kurang dari 2 bulan cukup sering sakit, maka bisa jadi kurang wajar.

Kenapa agak wajar, karena memang itu proses dia membangun kekebalan tubuhnya dari berbagai virus. Nggak kayak anak-anak yang udah lumayan gede’, remaja, dan dewasa; tentu sudah memiliki kekebalan tubuh yang lebih dari berbagai macam jenis virus.

Apa Penyebabnya Kenapa Anak Mudah Sakit?

1. Sistem Imunnya Lemah

Tentu saja, bila sistem kekebalan tubuh anak melemah, maka ia akan mudah diserang oleh berbagai bakteri dan virus, hingga akhirnya sakit.

Kuat atau lemahnya sistem kekebalan tubuh anak itu karena ada beberapa faktor, diantaranya:

1.Asupan nutrisi dari makanan dan minumannya.
2. Aktivitas fisik seperti olahraga yang cukup.
3. ‎Istirahat yang cukup.
4. ‎Emosional yang cukup tenang.
5. ‎Usianya, karena memang sedang dalam tahap pertumbuhan, dan lain-lainnya.

Maka dari itu, agar tak gampang sakit, coba Anda pastikan bahwa anak Anda mendapatkan makanan dan minuman yang bergizi, istirahat yang cukup, dan sebagainya.

2. Ketularan Orang - Orang di Sekitarnya

Bisa jadi, ini sumbernya. Mungkin saat dia sedang bermain-main dengan kakak-adiknya, teman-temannya, atau orang-orang di sekitarnya yang sedang sakit. Maka, tentu dia akan lebih gampang tertular sakit juga.

Terlebih lagi biasanya tidak semua anak-anak yang disiplin menutup mulutnya saat batuk dan bersin. Sehingga, kuman-kumannya lebih mudah tersebar. Baik tersebar ke udara sekitar, maupun ke barang-barang sekitar, seperti misalnya mainan mereka. Kemudian anak-anak lainnya pun memegang mainan yang mungkin banyak kumannya di situ.


3.
Anak Belum Diajarkan Jikalau Batuk dan Bersin Itu Mustinya Ditutup, dan Kemudian Cuci Tangan


Nah, karena yang namanya ketularan itu termasuk wilayah yang tidak bisa kita kontrol, maka kita coba fokus pada hal-hal yang bisa kita kontrol saja dulu.

Misalnya, ajarkan anak kita sendiri untuk senantiasa menutup mulut atau gunakan sapu tangan saat batuk maupun bersin.

Dan jangan lupa untuk senantiasa mencuci tangan. Baik setelah batuk dan bersin, setelah pulang dari luar Rumah, sebelum makan, dan sebagainya.

4. Karena Memang Kondisi Cuacanya

Bisa jadi karena musim hujan sehingga suhu cuacanya dingin. Ketika tubuh kedinginan, ia terpaksa mengeluarkan energi secara berlebihan. Bila daya tahan tubuh sedang lemah, maka tubuh tidak dapat mengimbangi adanya perubahan suhu tubuh yang terlalu drastis.

Sehingga, daya tahan tubuh anak semakin menurun, akhirnya kesehatan pun terganggu dan gampang sakit. Lalu muncullah satu atau berbagai macam penyakit. Seperti batuk, demam, diare, flu,  influenza, pilek, gatal-gatal, dan lain-lain.

Apalagi virus flu cenderung berkembang biak lebih aktif ketika cuaca dingin atau hujan seperti itu, di dalam ruangan yang dipenuhi banyak orang. Makin banyak orang, makin memungkinkan peluang tertularnya.


5. Terlalu Minim Aktivitas Fisik

Bukan hanya usia remaja dan orang tua saja yang mesti rutin ada aktivitas fisik dan berolahraga agar tak gampang sakit. Anak-anak pun baiknya demikian. Paling tidak, jangan sampai amat-sangat jarang. Apalagi anak zaman sekarang cukup banyak bermain gadget dan console.

Bila minim aktivitas fisik maupun olahraga, maka sel-sel darah putih pada tubuh anak jadi kurang lancar mengalir ke seluruh tubuh. Sehingga, sel-sel darah putih ini tak mampu dengan segera melawan bakteri dan virus yang hinggap di tubuh anak.

Sehingga, pertahanan tubuhnya pun menjadi melemah tidak seperti normalnya, akhirnya jadi mudah terserang penyakit.


6. Penyalahgunaan Antibiotik

Antibiotik biasa diberikan kepada anak yang sakit oleh sang dokter.

Saat seperti itu, pastikanlah kita memahami penjelasan dokternya. Karena kadang ada juga orang yang kurang paham dengan penjelasan dokternya. Kalau memang kurang paham, jangan ragu untuk bertanya dan minta penjelasannya lagi.

Karena memang penggunaan antibiotik ini harus sesuai petunjuk dokter, jangan sampai aturan pakainya dibuat-buat sendiri.

Soalnya kan antibiotik ini kerjaannya membunuh bakteri jahat penyebab penyakit, iya kan? Nah, tapi efek sampingnya, bisa jadi malah membunuh bakteri baik yang berperan memperkuat sistem imun tubuh, kalau penggunaan antibitoiknya itu nggak sesuai petunjuk. Makanya mesti hati-hati.

Semoga bermanfaat ☺️

Comments

  1. Terima kasih sudah berbagi informasi. Ini mengingatkan saya juga :)

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

#AksiFlashBunda, Bermain dan Belajar Bersama Thromboflash Si Sahabat Keluarga.

Kapan Waktu Yang Tepat Ajarkan Anak Sholat?